Senin, 01 Desember 2014

Model Batik Di Fashion Week Paris dan London

Masih menganggap pakaian tradisional kita sebagai sesuatu yang kuno? Jika kini kami tunjukkan label-label yang terinspirasi dari motif kain batik dan kain ikat kita pada koleksi terbarunya, apa kamu masih berpendapat yang sama?
Dengan padu padan yang tepat dan pilihan yang semakin stylish, kamu pasti akan merasa bangga mengenakan busana dengan unsur tradisional khas Indonesia.

Jika beberapa dari kita menyebutnya kuno, para desainer dunia justru menyebutnya eksotis. Motif, warna dan juga goresan corak yang unik memberikan inspirasi untuk menciptakan sebuah koleksi yang berbeda. Setelah melewati perdebatan yang cukup sengit dengan negara tetangga, kini kain Batik sudah resmi tercatat sebagai salah satu aset negara kita. Dengan meroketnya pengaruh ekonomi dari negara-negara di Asia, kini para desainer tengah mencoba mengambil hati klien potensial mereka dengan menciptakan koleksi yang mengandung unsur tradisional dari beberapa negara Asia.

Seperti dikutip dari Fimela, Edward Hutabarat adalah salah satu desainer kita yang memfokuskan diri pada memoderenkan kembali image Batik, dengan menciptakan busana ready to wear yang stylish, dan juga siluet yang modern dan tidak kaku. Selain Edo, Julien MacDonald juga tersihir oleh kecantikan warna dan motif batik dan memutuskan untuk memasukan unsur motif Batik Mega Mendung pada koleksi Spring 2012.

Pemilihan motif ini bisa kamu temukan pada setelan suit, gaun potongan halter neck, hingga dicetak di atas material transparan. Julien menambahkan gambar naga pada motif batik ini untuk menambah aksen oriental pada koleksi yang sebenarnya cukup maskulin. Para selebriti dunia juga terkena deman batik, seperti Jessica Alba yang memakai dress dengan motif batik parang pada acara red carpet, Rachel Bilson memadukan dress batik dengan jaket kulit, dan yang terakhir Drew Barrymore mengenakan tas batik tambal sulam.

Selain Batik, kain ikat juga sedang mulai menanjak kepopulerannya. Dengan teknik baru seperti tabrak warna, dan serat kain yang dibuat lebih ringan dan luwes membuat para desainer kita seperti Barli Asmara, label Ikat Indonesia karya Didiet Maulana mulai mencuri perhatian para pecinta fashion tanah air. Label Carven dari Paris memasukan unsur motif kain ikat pada koleksi tas clutch dan juga sepatu dengan material yang sama. Vanesa Millano juga terlihat terfoto mengenakan sleeveless t-shirt dengan motif ikat yang dipadukan dengan celna pendek dan gladiator sandal untuk menemani saat santainya.

Apakah kamu familiar dengan material seperti tali rafia atau bahan rotan? Yup, tali rafia biasa kita gunakan untuk mengikat kardus, sedangkan bahan rotan biasa dipakai untuk membuat furniture rumah. Sekarang beberapa bahan itu naik pangkat dan menjadi material untuk beberapa item fashion terkini. Tas Kelly yang super eksklusif keluaran Hermes, menggunakan rotan sebagai pengganti kulit. Rotan ini sendiri memberikan kesan fresh dan unik kepada tas “serius” ini. Tali rafia sekejap naik pangkat dan terlihat pada panggung runway di New York sebagai bahan dari tas koleksi dari Tory Burch. Brian Atwood juga memilih detail anyaman dari tali rafia warna warni untuk sepatu koleksi terbarunya, dan terakhir anyaman tikar yang biasa kita gunakan saat piknik di pantai digunakan oleh Tsumori Chisato sebagai detail pada tote bag koleksi Spring 2012.

Jadi jika seluruh dunia sudah mulai mengagumi dan embracing our heritage, apakah kamu bersedia mengenakan batik diluar hari Jumat yang diharuskan oleh kantor?



Tidak ada komentar:

Speak Your Mind

Powered By Blogger · Designed By Blogger Templates