Sabtu, 29 November 2014

Karya Batik Ini Dipamerkan Desainer Indonesia di Switzerland

Tidak banyak yang tahu bahwa di Switzerland, ada sekumpulan fashionista yang mengapresiasi keindahan kain batik, salah satu kekayaan budaya Indonesia yang turun-temurun diwariskan dan berkembang motifnya sesuai modernisasi. Mereka pun menggelar sebuah perhelatan yang disebut Indonesian Fashion & Batik Festival (IFBF). Tahun lalu, ajang ini diasakan di Volkhaus Zurich dan menggandeng beberapa nama desainer, baik yang namanya sudah tidak asing seperti Ichwan Toha maupun mereka yang baru merintis.

Yang terkini, tepatnya di kota Uster, Switzerland, Jumat (31/10/2014), perhelatan tersebut kembali digelar dan diberi nama The Dawn of Monumental Harmony. Salah satu nama perancang yang kembali ikut serta adalah Aji Bram. Tak sendiri, dirinya juga menggandeng nama-nama baru seperti Gamia Dewanggamanik, Santika Syaravina, Harry Lam dan Jo Kalbariadi untuk menampilkan karya-karya kreatif anak bangsa pada pagelaran tersebut.

Dilansir Wolipop, Gedung Stadthofsaal malam itu dipenuhi oleh para pencinta dan pengamat mode dari berbagai media setempat. Tidak kurang 90 tampilan busana siap pakai hingga pengantin digelar di hadapan ratusan pengunjung. Di tangan para designer muda asal Indonesia tersebut, kekayaan tekstil Indonesia seperti batik, lurik, dan tenun yang sederhana, disulap menjadi busana malam yang mewah dan elegan.

Dalam sambutannya, Duta Besar RI untuk konfederasi Swiss dan Liechtenstein menyatakan bahwa adalah suatu hal positif dapat mengetengahkan batik dan motif-motif asli Indonesia di mancanegara. KBRI Bern tentunya senantiasa membantu setiap usaha lebih memperkenalkan batik dan promosi produk-produk kreatif asal Indonesia mengingat Swiss adalah negara potensial bagi produk Indonesia.

Selain produk pakaian siap pakai, panggung runway juga digunakan untuk menggelar karya perancang aksesori asal Indonesia, Johanes dari Bali. Mengisi acara agar semakin meriah disediakan pula makanan khas Indonesia yang disiapkan wisma KBRI dan masyarakat Indonesia seperti bakmi goreng, lemper dan wajik. Secara keseluruhan, nuansa Indonesia begitu kental terasa dengan kehadiran peserta kreatif dari Indonesia dan diharapkan memberikan citra yang baik dan mendatangkan kesempatan baru bagi para pelaku mode Indonesia lainnya.

Tidak ada komentar:

Speak Your Mind

Powered By Blogger · Designed By Blogger Templates